Translate

Sabtu, 03 November 2012

Tugas Geografi BAB II Kelas X semester 1


BAB II
-         Bumi dan Tata Surya
B.      Proses Terjadinya Jagat Raya dan Tata Surya
Jagat raya atau alam semesta terdiri atas semua materi termasuk tenaga dan radiasi yang ditemukan manusia dan juga segala hal lainnya yang dipercayai manusia keberadaannya di dalam antariksa. Alam semesta tidak dapat diukur dan batasnya tidak dapat diketahui karena alam begitu besarnya dan juga karena keterbatasan kemampuan manusia, baik secara fisik maupun secara sains dan teknologi.
Ada beberapa teori pembentukan alam semesta, tetapi teori atau hipotesis yang paling banyak dianut adalah teori Big Bang, yaitu alam semesta ini diperkirakan terbentuk sekitar 13 miliar tahun yang lalu, berawal dari ledakan dahsyat suatu massa yang kerapatan atau desintasnya sangat tinggi hingga jutaan kilometer per m3. Fase selanjutnya adalah pembentukan bintang dari material hasil ledakan diikuti ledakan supernova dari material tersebut menjadi lebih kecil lagi yang menghasilkan gas nebula dan diakhiri dengan kondensasi gas nebulamembentuk gugusan galaksi dan tata surya seperti yang kita kenal sekarang.
1.        Galaksi
Galaksi adalah suatu sistem kumpulan bintang-bintang, gas, dan debu yang amat luas dan anggotanya saling memengaruhi secara gravitasional (Simatupang, 2000). Matahari dan sembilan planet yang mengitari adalah anggota dari sebuah galaksi dari semua nama Galaksi Bima Sakti. Galaksi Bima Sakti termasuk tipe galaksi spiral dan berbentuk seperti cakram. Untuk membayangkan bagaimana bentuk galaksi, kita dapat membayangkan dua buah telur mata sapi yang bagian bawahnya disatukan. Berdasarkan perhitungan terakhir, galaksi kita diperkirakan bergaris tengah sekitar 100.000 tahun cahaya. Istilah tahun cahaya ini menggambarkan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu satu tahun. Dengan kecepatan 300.000 km/s, dalam waktu satu tahun cahaya akan membentuk jarak sekitar 9,5 juta kilometer. Jadi satu tahun cahaya adalah 9,5 juta km. Ini berarti garis tengah galaksi kita sekitar 100.000 x 9,5 juta km atau 950 ribu juta km. Untuk memudahkan perhitungan maka digunakan satuan jarak adalah tahun cahaya. Dengan satuan ini, tebal bagian pusat galaksi kita sekitar 10.000 tahun cahaya.
Lalu dimana letak matahari? Matahari terletak sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti. Matahari bukanlah bintang yang istimewa, tetapi hanyalah salah satu dari 200 miliar buah bintang anggota Bima Sakti. Bintang-bintang anggota Bima Sakti ini tersebar dengan jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar 4 sampai 10 tahun cahaya. Bintang terdekat dengan matahari adalah Proxima Centauri yang berjarak 4,23 tahun cahaya. Semakin ke arah pusat galaksi, jarak antarbintang semakin dekat atau dengan kata lain kerapatan galaksi ke arah pusat semakin besar.
Sebelum kita memiliki metode pengukuran jarak yang cukup baik, para astronom mengira Bima Sakti adalah keseluruhan dari alam semesta. Bercak-bercak cahaya yang tampak di langit pada mulanya diklasifikasi sebagai nebula (kabut) yang juga anggota Bima Sakti. Pada waktu itu, dikenal ada dua macam nebula, yaitu nebula gas dan nebula spiral. Harlow Shapley dan George Ellery Hale adalah dua orang astronom yang sangat berjasa membangun pengertian kita tentang galaksi. Shapley inilah yang mengembangkan metode untuk mengukur jarak yang ditetapkan untuk mengukur diameter Bima Sakti, sedangkan Hale sangat besar perannya dalam mengembangkan teleskop-teleskop besar yang digunakan untuk pengamatan  bintang-bintang dan nebula. Atas jasa mereka sekarang kita tahu bahwa yang semula disebut nebula spiral itu adalah galaksi yang juga seperti Bima sakti yang terdiri atas ratusan juta sampai miliaran bintang yang berada sangat jauh dari kita, jauh diluar Bima Sakti.
a.      Tipe Galaksi Secara Morfologi
Menurut morfologinya, galaksi dibagi menjadi  3 tipe, yaitu tipe galaksi spiral, galaksi elips, dan galaksi tidak beraturan (Simatupang, 2000). Pembagian tipe ini berdasarkan bentuk atau penampakan galaksi-galaksi tersebut. Galaksi galaksi yang diamati dan dipelajari oleh para astronom sejauh ini terdiri atas 75% galaksi spiral, 20% galaksi elips, dan 5% galaksi tidak beraturan. Namun hal ini bukan berarti galaksi spiral adalah galaksi yang paling banyak terdapat di alam semesta ini. Sesungguhnya yang paling banyak terdapat di alam ini adalah galaksi elips. Jika kita mengambil volume ruang angkasa yang sama, kita akan menemukan lebih banyak galaksi elips daripada galaksi spiral. Hanya saja galaksi tipe ini banyak yang sangat redup sehingga sangat sulit untuk diamati.
1)      Galaksi tidak beraturan adalah tipe galaksi yang tidak simetris dan tidak memiliki bentuk khusus, tidak seperti dua tipe galaksi yang lainnya. Anggota dari galaksi tipe ini terdiri atas bintang-bintang tua dan muda.contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellam Besar dan Awan Magellam Kecil, dua buah galaksi tetangga terdekat Bima Sakti yang hanya berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari Bima Sakti. Galaksi tidak beraturan ini banyak mengandung materi antarbintang yang terdiri atas gas dan debu-debu.
2)      Galaksi elips, sesuai dengan namanya penampakannya seperti elips. Tetapi bentuk yang sebenarnya tidak kita ketahui dengan pasti karena kita tidak tahu arah pandang kita. Apakah dari depan, samping, atau atas dari galaksi tersebut? Contoh tipe galaksi ini adalah mulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit mengandung materi antarbintang dan anggotanya adalah bintang-bintang tua. Contoh galaksi tipe ini adalah galaksi di Rasi Virgo.
3)      Galaksi Spiral adalah tipe yang paling umum dikenal orang. Mungkin karena bentuk spiralnya yang indah itu. Jika kita mendengar kata galaksi, biasanya yang banyak biasanya yang terbayang adalah galaksi tipe ini. Galaksi kita termasuk galaksi spiral. Bagian-bagian dari  galaksi spiral halo, bidang galaksi termasuk lengan spiral dan bulge, serta bagian pusat galaksi yang menonjol. Anggota galaksi spiral adalah bintang-bintang muda dan tua. Bintang-bintang tua terdapat pada gugus-gugus bola yang tersebar menyelimuti galaksi. Gugus bola adalah kumpulan bintang-bintang yang berjumlah puluhan sampai ratusan ribu bintang yang lahir bersama-sama, dan mengumpul berbentuk bola. Gugus-gugus bola inilah yang membentuk halo bersama-sama dengan bintang-bintang yang tidak terdapat di bidang galaksi. Bintang-bintang muda terdapat di bintang spiral galaksi yang berada di bidang galaksi.

Galaksi spiral berotasi dengan kecepatan yang jauh lebih besar dari galaksi elips. Kecepatan rotasinya yang besar itulah yang menyebabkan galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Besar kecilnya kecepatan rotasi pada galaksi spiral ini bergantung pada massa galaksi tersebut. Kecepatan rotasi tiap bagian galaksi spiral sendiri tidaklah sama. Semakin ke arah pusat galaksi, kecepatan rotasinya semakin besar.
Contoh lain galaksi spiral selain dari Bima Sakti adalah Galaksi Andromeda. Andai saja kita dapat melihat galaksi Bima Sakti dari luar, kita akan melihatnya seperti bentuk galaksi Andromeda ini. Ukuran galaksi andromeda ini sedikit lebih besar dari Bima Sakti. Galaksi Andromeda bersama-sama dengan galaksi Bima Sakti termasuk galaksi spiral raksasa. Jarak galaksi Andromeda ini sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Untuk mengarungi jarak sejauh itu, cahaya memerlukan waktu 2,5 juta tahun. Ini berarti cahaya yang kita terima dari galaksi ini adalah cahaya yang dikirimnya 2,5 juta tahun yang lalu yang menggambarkan keadaan galaksi tersebut pada waktu itu.
Jarak yang merentang antara Bima Sakti dan Andromeda sejauh 2,5 juta tahun cahaya itu dalam ukuran astronomi masih terhitung dekat. Jarak ke galaksi-galaksi lainnya jauh lebih fantastis. Bahkan, ada yang sampai miliaran tahun cahaya.

(Tugas kelompok -buku pelajaran-)
-AyU RiaN-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar yg sopan ^^