Translate

Minggu, 22 September 2013

Pengalaman Seorang Adik

Versi 1:
Liburan Bersama Keluarga
Pada saat liburan, saya pergi ke pantai. Saya senang karena diajak liburan oleh keluarga saya. Sebelum ke pantai, saya mempersiapkan persiapan terlebih dahulu. Saya pergi ke pantai keesokan harinya.
Keesokan harinya, saya bangun pagi untuk membersihkan rumah sebelum saya pergi ke pantai. setelah selesai membersihkan rumah saya sudah siap untuk pergi ke pantai.
Diperjalanan, saya menikmati pemandangan dan perjalanan yang indah dan nyaman. Sesampainya di pantai, saya sembahyang dulu sebelum mandi di pantai. Saya merasa sangat senang dan gembira dengan liburan saya dengan keluarga. Saya tidak akan melupakan pengalaman ke pantai bersama keluarga yang menyenangkan.

Versi 2:

Liburan Bersama Keluarga
Pada liburan semester ini, saya menghabiskan liburan bersama keluarga. Liburan kali ini sangat menyenangkan karena kami akan pergi ke pantai. kami sudah jarang sekali ke sana karena kesibukan kami, dan hari ini adalah waktu yang tepat untuk berkumpul sambil bermain di hamparan pasir dengan ombak di perairannya.
Kami berangkat pagi hari dengan tujuan agar tidak terlambat melihat matahari terbit. Kami juga sudah mempersiapkan perlengkapan yang akan kami bawa. Tetapi tidak lupa kami membersihkan rumah terlebih dahulu sebelum berangkat.
Pemandangan menuju ke pantai sangat indah dengan suasana pagi yang begitu sejuk dan nyaman. Begitu pula udara dan angin pagi yang menerpa wajah membuat kami semakin tidak sabar tiba di pantai.

Setibanya di pantai, kami menyempatkan diri untuk sembahyang sebelum bermain, untuk memohon keselamatan. Kami sangat menikmati suasana pantai yang sudah kami rindukan ini. Saya tidak akan lupa pengalaman menyenangkan ini bersama keluarga. Bermain di pantai dan berkumpul bersama keluarga sambil menikmati liburan sungguh menyenangkan. 

Kamis, 06 Juni 2013

SHINee - Please Don't Go

[Onew] eojetbam kkumsoge nega naege dagawa
soksagin geu mari nae eolgul manjideon geu meoritgyeori

[Jonghyun] kkumeseo kkaeboni neomunado seonmyeonghande
nega inneun ge kkumieotdan geol nae nungae goyeojin nunmuri malhaejwosseo

[Jonghyun&Onew] andwaeyo andwaeyo geureoke gajimayo
jebal han beonman han beonman nal dasi anajwoyo

[Jonghyun] dasi nungama neol boreo gamyeon geu jarie meomchun nareul anajwoyo

[Jonghyun] nuneul tteo boado ne moseumman seonmyeonghande
nega inneunge kkumieotdan geol nae nunmure bichwojin seulpeumi malhaejwosseo

[Onew&Jonghyun] andwaeyo andwaeyo geureoke gajimayo
jebal hanbeon man hanbeon man nal dasi anajwoyo

[Onew] dasi nungama neol boge doemyeon geu jarie meomchun nareul anajwoyo

[Jonghyun] aereul sseo aereul sseodo ttereul sseo ttereul sseo dasi dorawa

[Jonghyun&Onew] andwaeyo andwaeyo geureoke gajimayo
jebal han beonman han beonman nal dasi anajwoyo
andwaeyo andwaeyo geureoke gajimayo
jebal han beonman han beonman nal dasi anajwoyo

[Onew] dasi nungama neol boreo gamyeon geu jarie meomchun nareul anajwoyo

Dikutip Dari:

Mp3:
SHINee - Please Don't Go

Rabu, 15 Mei 2013

Proses Pembentukan Hidrokarbon

1.      Pembentukan (Generation): Tekanan dari batuan-batuan di atas batuan induk membuat temperatur  dan tekanan menjadi lebih besar dan dapat menyebabkan batuan induk berubah dari material organik menjadi minyak atau gas bumi.

2.      Migrasi atau perpindahan (Migration): Senyawa hidrokarbon (minyak dan gas bumi) akan cenderung berpindah dari batuan induk (source) ke batuan penyimpan (reservoir) karena berat jenisnya yang ringan dibandingkan air.

3.      Pengumpulan (Accumulation): Sejumlah senyawa hidrokarbon yang lebih cepat berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan dibandingkan waktu hilangnya jebakan akan membuat minyak dan gas bumi terkumpul.

4.      Penyimpanan (Preservation): Minyak atau gas bumi tetap tersimpan di batuan penyimpan dan tidak berubah oleh proses lainnya seperti biodegradation (berubah karena ada mikroba-mikroba yang dapat merusak kualitas minyak).

5.      Waktu (Timing): Jebakan harus terbentuk sebelum atau selama minyak bumi berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan.

Selasa, 02 April 2013

Shinee - Juliette



Lyrics :

[Jonghyun] ssoda jildeut han dalbit yeoksi eoduwo
[Onew] teojil deut taneun hwaetbul neodo machangaji
[Key] geunyeoege bichi naneun beobeul baewoya hae
[Jonghyun] geunyeol bomyeon nuni meoreobeoril kkeoya

[Taemin/Minho] jebal gihoereul jwoyo nal boneun nun machi neol ango sipeoseo
[Jonghyun] andal nan naege jangnanchineun yeougata

[All] Juliette! yeonghoneul bachilkkeyo
Juliette! jebal nal bada jwoyo
Juliette! dalkomhi jom deo dalkomhage
Soksagyeo naui serenade

[Minho] dalkomhan jungdok hwal.hwal.bultaoreuneun yuhok
Lip, sseun dogirado I'm Romeo geudael jikineun gisado
Yuribyeonge gachin sarangeun ppalgan sinho

[Onew] geudaen imi on sesangui jungsim namanui chojeom
[Key] haru jongil jangnanchideut nal milgo danggigo muneojyeodo
[Taemin] tto nae onmomeul gamssan geudae hyanggireul jocha
[Jonghyun] meomchul su eobseuni nae simjang, sumgyeoldo modu da gajyeoyo

[Taemin/Minho] jebal mameul yeoreoyo nal daehaneun momjit tto seuchyeo jinado
[Jonghyun] tteollineun gaseum geumbangirado teojigesseo

[All] Juliette! yeonghoneul bachilkkeyo
Juliette! jebal nal bada jwoyo
Juliette! dalkomhi jom deo dalkomhage
Soksagyeo naui serenade

[Taemin] amu maldo an haedo imi modu algo inneun geol
[Onew] geudae du nuni ganjeolhi nareul wonhanda haetjanhayo
[Key] ijen beoseonal su eobseo neol jjotneun seupgwanjocha
[Jonghyun] chameul su eomneun jungdokcheoreom peojin geol
Yeah Baby, Juliette~!

[All] Juliette! yeonghoneul bachilkkeyo
Juliette! jebal nal bada jwoyo
Juliette! dalkomhi jom deo dalkomhage
Soksagyeo naui serenade

[All] Juliette! yeonghoneul bachilkkeyo
Juliette! jebal nal bada jwoyo
Juliette! dalkomhi jom deo dalkomhage
Soksagyeo naui serenade

([Key] nae sarangeun jeongyeorui taeyang ojik geudaeman geudaeman
[Minho] dasi taeeonado hansaram nae mameun challanhage bitna
[Jonghyun] nae mameun challanhage bitna [Taemin] nae mameun challanhage bitna)
[Jonghyun] SHI, SHI, SHI, SHI, SHINee)

Da Da Da Da Da Da Da (X4) sarangui serenade
Da Da Da Da Da Da Da (X4) sarangui serenade




Selasa, 19 Maret 2013

Manfaat Melestarikan Tempat Suci


Sebuah pertanyaan menggelitik pernah diajukan kepada saya oleh seorang pemuda dengan jujur dan terbuka: “Mengapa Pura harus dijaga kesuciannya, dan apa pula kriteria kesucian itu” dilanjutkan dengan pertanyaan yang lehih sulit dijawab: “Bukankah Sanghyang Widhi ada di mana-mana, walaupun di tempat kotor dan nista sekalipun?”
Pertanyaan anak muda ini tentu tak bisa diabaikan hanya dengan menjawab singkat “Ya, memang harus begitu!”
Saya menjawab dengan mulai menembangkan Kekawin Arjuna Wiwaha X.1/98 Mrdhu Komala gubahan Mpu Kanwa:
ONG SEMBAHNING ANATHA TINGHALANA, DE TRI LOKA SARANA. WAHYA DHYATMIKA SEMBAHINGULUNI JONG TA, TAN HANA WANEH. SANG LWIR AGNI SAKENG TAHEN, KADI MINYAK SAKENG DADI KITA. SANG SAKSAT METU, YAN HANA WWANG AMUTER TUTUR PINIHAYU
Terjemahannya: Sanghyang Widhi yang maha suci, lihatlah bhakti hamba yang nista ini, karena Engkau yang menguasai tiga alam (bhur-bhuwah-swah). Nyata dan tidak nyata bhakti hamba kepada-Mu, tiada tandingannya. Engkau laksana api yang keluar dari kayu, bagaikan minyak yang keluar dari santan. Engkau datang kepada mereka yang sadar akan kehadiran-Mu untuk membawa kebahagiaan.
Perhatikan baris kedua: “wahya dhyatmika sembahingulun” yang mengisyaratkan bahwa sebelum bersembahyang kita telah memenuhi dua syarat utama, yaitu:
1. Wahya, artinya gerak atau sikap nyata meliputi cara berjalan, sikap duduk, sikap tangan, nafas teratur, dan alat-alat pemujaan yang bersih dan baik.
Kriterianya meliputi antara lain: tubuh yang bersih/ sudah mandi, pakaian yang bersih dan sopan, banten atau canang yang sesuai sebagai persembahan.
Di samping itu suasana diciptakan secara kondusif untuk mendukung konsentrasi bersembahyang. Rangsangan berupa dupa, dipa, kidung, dentingan gentha, alunan puja-mantra, dan gambelan yang sesuai menebarkan vibrasi kesucian dan sangat baik untuk mengupayakan jalinan atman pada Brahman.
2. Dhyatmika, artinya kondisi batin yang baik dan siap untuk bersembahyang, yaitu: tenang, damai, pengabdian yang tulus, dan konsentrasi penuh dalam memuja Sanghyang Widhi.
Oleh karena itu PHDI dalam Keputusan Seminar ke-IV tentang Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu tanggal 17 s/d 20 April 1978 mengatur Tata-Cara masuk Pura, sebagai berikut:
Dilarang masuk Pura bagi orang-orang yang:
  1. Dalam keadaan datang bulan (wanita), baru melahirkan atau aborsi yang belum selesai masa cuntaka/ sebel – nya.
  2. Berhalangan kematian atau cuntaka karena sebab lain
  3. Tidak mentaati ketentuan masuk Pura
  4. Menderita cacat fisik yang permanen.
  5. Berpakaian tidak sopan atau menonjolkan bentuk tubuh/ aurat.
  6. Bercumbu, berkelahi, bertengkar, berkata kasar/ memaki, bergosip, menyusui bayi, meludah, buang air, mencorat-coret pelinggih-pelinggih, dan lain-lain.
  7. Yang tidak mempunyai kepentingan bersembahyang atau yang berkaitan dengan acara/ upacara di Pura.
Kitab suci Atharvaveda X11.1.38 menyatakan:
YASYAM SADOHA VIRDHANE YUPO YASYAAM NIMIYATE, BRAHMANO YASYAMARCANTYURGBHIH SAMNA YAJURVIDAH, YUJYANTE YASYAMRTVIJAH SOMAM INDRAYA PATAVE
Artinya: di tempat-tempat suci, di mana didirikan Pura tempat para brahmana yang menguasai yayurveda memuja Tuhan dengan Rgveda dan merapalkan Samaveda, di sanalah Tuhan rnelimpahkan kebahagiaan dan keselamatan bagi umat manusia.
PHDI dalam Keputusan Nomor: 11/Kep/I/PHDIP/1994 tanggal 25 Januari 1994 mengeluarkan Bhisama tentang kesucian Pura, di mana ditetapkan bahwa kawasan suci meliputi: gunung, danau, campuhan (pertemuan sungai-sungai), pantai, laut.
Selain itu kawasan suci meliputi pula lingkungan lokasi Pura yang ditetapkan dengan jarak dalam istilah: apenimpug, apeneleng, apengambuhan, dan apenyengker.
Apenimpug adalah jarak yang diperoleh dengan melemparkan batu sebesar genggaman tangan orang dewasa (sekitar 50 meter). Apeneleng adalah jarak batas kemampuan mata memandang. Apengambuhan adalah jarak terciumnya bau yang tidak sedap akibat berbagai aktivitas manusia. Apenyengker adalah batas tembok Pura.
Maksudnya lingkungan Pura dalam jarak tertentu agar dijaga tidak tercemar, yang bisa mengganggu konsentrasi umat yang bersembahyang di Pura, baik dalam bentuk pandangan, penciuman, bunyi-bunyian, yang tidak ada hubungannya dengan upacara persembahyangan.
Dalam Lontar Bomantaka dan Lontar Sanghyang Aji Swamandala, diatur tentang tata-letak Pura, di mana area Pura dibagi menjadi tiga bagian, yaitu utama mandala, madya mandala, dan nista mandala.
Utama mandala adalah bagian yang paling sakral karena di sinilah letak bangunan-bangunan utama seperti Padmasana, Meru, Pangrurah, Gedong, dan lain-lain.
Madya mandala adalah tempat menyiapkan sesajen dan menenangkan pikiran sebelum masuk ke utama mandala. Nista mandala adalah halaman bebas, dapur umum, kamar mandi/ wc, tempat parkir kendaraan, tempat istirahat, dan lain-lain.
Dari nista mandala ke madya mandala dibatasi dengan gerbang yang bernama candi bentar yang bermakna sebagai mengingatkan umat tujuan datang ke Pura yaitu menyembah Sanghyang Widhi dalam wujud-Nya sebagai ardhanareswari, yaitu dua yang selalu berbeda, sesuai simbol candi bentar yang di kiri-kanan mengapit jalan masuk.
Dari madya mandala ke utama mandala dibatasi dengan gerbang yang disebut paduraksa yang bermakna membulatkan keyakinan untuk bersembahyang. Pintu paduraksa kecil, maksudnya agar pengunjung tidak berdesakan, melainkan masuk satu-persatu dengan tertib.
Di atas pintu paduraksa ada Bhoma sebagai simbol pensucian atau panglukatan, sehingga bila masuk ke Pura melewati paduraksa, otomatis telah disucikan oleh Sanghyang Bhoma.
Bila masalah kesucian Pura seperti di atas tidak diperhatikan, maka konsentrasi umat bersembahyang terganggu. Bahkan sudah diingatkan dalam Atharvaveda XII.1.38 di atas, bahwa Sanghyang Widhi tidak berkenan menganugrahkan wara nugraha kepada para bhakta.
Kesucian Pura tidak hanya perlu dijaga pada saat upacara-upacara saja, tetapi setiap hari para Jero Mangku yang bersangkutan perlu memperhatikannya dengan seksama. Jika terjadi sesuatu yang melanggar kesucian atau trihitakarana (tiga hal yang menyebabkan kebaikan) perlu segera diadakan pecaruan.
Pelanggaran trihitakarana itu dapat berupa hilangnya keseimbangan dan keharmonisan, baik di bidang parhyangan, pawongan, maupun palemahan.
Parhyangan adalah hubungan yang harmonis dan keseimbangan bhakti antara manusia dengan Sanghyang Widhi. Pawongan adalah hubungan yang harmonis dan seimbang antara sesama manusia atau sesama warga penyungsung Pura. Palemahan adalah hubungan yang harmonis dan seimbang antara manusia dengan alam.
Misalnya bila ada pertengkaran, kekerasan atau perkelahian di Pura, maka unsur pawongan dari trihitakarana telah ternoda. Jika terjadi bencana alam maka yang ternoda adalah unsur palemahan. Mungkin karena sesuatu hal Pura lama tidak diupacarai atau digunakan untuk sembahyang, maka yang terganggu dalam hal ini adalah unsur parhyangan.
Untuk memulihkan kembali kesucian Pura, diadakan pecaruan, karena ‘Caru’ dalam tradisi beragama Hindu di Bali adalah upacara korban untuk mewujudkan trihitakarana, yang pada gilirannya menuju pada kesucian.

Pada tempat suci biasanya umat hindu melaksanakan kontak atau komunikasi dalam rangka memohon keselamatan dan kesucian. Dalam fungsinya seperti tempat suci sebagai sthana Sang Hyang Widhi Wasa, hendaknya terjaga kesucian dan kesakralannya. Dengan terjaganya kesucian tempat suci itu berarti terlepasnya unsur-unsur cemer (mencemari) keadaan tempat suci tersebut dan akhirnya kesakraannya semakin tumbuh dan berkembang. Kesakralan tempat suci bagi umat hindu dapat memberikan dorongan spirit untuk lebih cepat dan mantap untuk mengadakan kontak dengan sang hyang widhi wasa beserta manisfestasinya dan roh suci leluhur yang bersthana pada tempat suci tersebut. Tempat suci yang bersih dan lestari dapat menambah kekhusyukan bersembahyang. Tempat suci yang lestari akan tidak mudah rusak dan dapat digunakan hingga bertahun tahun lamanya.

Selasa, 08 Januari 2013

Kelly Clarkson - Because of You























Lirik:

I will not make the same mistakes that you did
I will not let myself cause my heart so much misery
I will not break the way you did
You fell so hard
I've learned the hard way, to never let it get that far

Because of you
I'll never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side
So I don't get hurt
Because of you
I find it hard to trust
Not only me, but everyone around me
Because of you
I am afraid

I lose my way
And it's not too long before you point it out
I cannot cry
Because I know that's weakness in your eyes
I'm forced to fake, a smile, a laugh
Every day of my life
My heart can't possibly break
When it wasn't even whole to start with

Because of you
I'll never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side
So I don't get hurt
Because of you
I find it hard to trust
Not only me, but everyone around me
Because of you
I am afraid

I watched you die
I heard you cry
Every night in your sleep
I was so young
You should have known better than to lean on me
You never thought of anyone else
You just saw your pain
And now I cry
In the middle of the night
For the same damn thing

Because of you
I'll never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side
So I don't get hurt
Because of you
I tried my hardest just to forget everything
Because of you
I don't know how to let anyone else in
Because of you
I'm ashamed of my life because it's empty
Because of you
I am afraid

Because of you
Because of you


Mp3: http://dc367.4shared.com/img/986060026/9c660ad3/dlink__2Fdownload_2Fn7rMenTc_3Ftsid_3D20130108-81326-24320e80/preview.mp3

Video: http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=Ra-Om7UMSJc